“Dear Messi, I was not there when you first standing and walking. But I choose to be there, when you bit your first apple.”
Menjadi seorang Bapak Rumah Tangga bukanlah pilihan populer bagi sebagian besar lelaki. Tidak semua lelaki terbiasa mengerjakan urusan domestik rutin, seperti mengasuh anak, menemani jalan-jalan, mengajak bermain, dan sejuta urusan rumah tangga lainnya. Lalu, apa jadinya ketika seorang lelaki, Batak pula, memilih untuk mengambil peran ini?
Lewat jepretan kamera, yang kebanyakan menggunakan kamera telepon genggam, fotografer Ridhwan Siregar menyajikan sisi lain dari kehadiran seorang “Amang” dalam keluarga. Amang adalah sebutan atau panggilan Ayah atau Bapak dalam bahasa Batak. Selama hampir dua tahun menemani sang istri melanjutkan studi di New York, Ridhwan banyak belajar memahami putra pertamanya, Messi, secara intensif. Komitmen yang cukup menantang, mengingat itulah saat pertama kali ia tinggal bersama dengan anak dan istrinya dalam satu atap. Sebelumnya, Ridhwan tinggal terpisah dengan istri dan anaknya atas alasan pekerjaan.
Ketika merekam momen-momen pertumbukan Messi, Amang dan Messi berhasil menemukan medium pendekatan yang cukup efektif. Keduanya bekerja sama menghasilkan persona yang indah. Tanpa sadar, Ridhwan seolah kembali diingatkan bagaimana menikmati fotografi seperti ketika awal memotret. Akhirnya, Ridhwan juga merefleksikan hubungannya dengan Amangnya sendiri, Ersa Siregar.