“MENCARI AMANG” KAJIAN FOTOGRAFI: AYAH DAN MENJADI AYAH DALAM STUDI AUTOETNOGRAFI
ABSTRAK
Tesis ini adalah studi autoetnografi berbasis seni yang menyelidiki identitas sosial ayah, khususnya pada masyarakat urban. Penelitian autoetnografi merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami pengalaman budaya tertentu melalui naratif diri dan pengalaman personal. Sebagai salah satu bentuk penelitian kualitatif, penggunaan metode “autoetnografi”, belum banyak ditemukan dalam kajian seni di Indonesia. Secara khusus, penelitian ini memiliki dua misi: Pertama, mengeksplorasi identitas ayah dalam kaitannya dengan budaya patriarki melalui teks naratif diri dan foto; dan kedua, menerapkan pendekatan artistik untuk melukiskan gambaran dari konstruksi dan persepsi identitas diri yang disebabkan oleh perubahan sosio kultural. Dengan mempelajari kehidupan saya pada tingkat pribadi melalui fotografi dan penulisan kreatif, saya menawarkan autoetnografi untuk menganalisis foto dengan menggunakan praktik refleksif diri dan artistik di dalam kajian fotografi. Saya menghasilkan narasi tentang identitas Ayah dari foto-foto keluarga dan foto-foto dari proyek fotografi saya yang berjudul: “(mencari) amang”. Saya menggunakan kerja memori, elisitasi foto, observasi partisipan, praktik memotret, dan teks-teks kreatif dalam keberaksaraan visual, untuk memahami pengalaman budaya tertentu dalam perubahan situasi hidup, yang berfokus pada peran laki-laki dalam keluarga. Signifikansi penelitian ini adalah eksplorasi dan proses pemahaman kerja kebudayaan yang berkontribusi pada konstruksi identitas diri melalui praktik artistik, refleksi diri, dan bagaimana mengaplikasikan autoetnografi sehingga dapat menjadi sebuah alternatif metode penelitian yang akademis dan analitis dalam keilmuan seni. Kata kunci: autoetnografi, identitas diri, peran ayah, fotografi, penelitian seni.
KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam kebudayaan disebutkan bahwa kita menciptakan makna. Bahkan kita sendiri diciptakan oleh makna, yang ditandai dengan perjuangan untuk mengartikulasikan, mendisartikulasikan, juga
mengartikulasikan kembali makna tertentu, ideologi tertentu, jug a politik tertentu. Dalam autoetnografi peneliti adalah subjek dan juga menjadi objek penelitian. Sebagai sebuah studi yang relatif baru, autoetnografi menjadi sebuah eksplorasi tentang identitas. ldentitas seseorang meliputi pandangan diri terhadap diri sendiri dan bagaimana orang lain memandang diri tersebut, bersifat personal sekaligus sosial. Autoetnografi menjadi sebuah persinggungan antara perilaku artistik/kreatif dan praktik penelitian kualitatif yang dapat dilakukan untuk mempelajari identitas budaya.